Di Kabupaten Kediri, warung nasi pecel tumpang memang tumbuh subur. Namun, satu yang kerap jadi tujuan utama para pencinta kuliner adalah Warung Pecel Tumpang Bu Poniman yang dikenal legendaris.
Warung ini berada di Dusun Bringin, Desa Wonosari, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Lokasinya tidak jauh dari Simpang Lima Gumul, cukup menempuh perjalanan sekitar 3 kilometer ke arah timur menuju Pare.
Bu Poniman mulai membuka usahanya sejak tahun 1998. Kala itu, seporsi nasi pecel hanya dibanderol Rp 200. Kini, dengan harga Rp 8.000 per porsi, pelanggan tetap setia karena cita rasa yang tak berubah.
Warung ini buka dua kali dalam sehari. Pagi hari dari pukul 06.00 sampai 13.00 WIB, lalu kembali melayani pelanggan mulai pukul 14.30 hingga 23.00 WIB. Pelanggan bisa menikmati menu ini untuk sarapan, makan siang, atau makan malam.
Satu porsi nasi pecel tumpang di warung ini terdiri dari campuran sayuran seperti daun kenikir, pepaya muda (kates), kubis, dan kecambah. Semuanya disiram sambal tumpang khas dan dilengkapi dengan rempeyek yang renyah dan gurih.
Pilihan lauknya juga beragam, mulai dari telur puyuh, tahu, usus ayam, ati ayam, hingga kerupuk, yang siap menambah kenikmatan bersantap.
Yang membuatnya semakin istimewa, penyajiannya masih menggunakan daun pisang dalam bentuk pincuk. Cara tradisional ini tetap dipertahankan sejak awal berdirinya warung.
Tak heran jika pelanggan Bu Poniman datang dari berbagai daerah, bukan hanya dari Kediri. Beberapa bahkan datang dari Yogyakarta dan Jakarta. Pelanggan dari komunitas Tionghoa juga kerap terlihat menikmati sajian khas ini.
“Mereka suka makan dengan pincuk,” kata Bu Poniman, perempuan kelahiran Blitar ini.
Setiap hari, warung ini mampu menghabiskan sekitar 5 hingga 7 kilogram nasi. Dalam operasionalnya, Bu Poniman dibantu oleh suaminya, Toni, serta tujuh orang karyawan lainnya demi melayani para pelanggan yang terus berdatangan.
17 Jul 2025 01:08
13 Jul 2025 07:10
09 Jul 2025 00:50
08 Jul 2025 01:16
01 Jul 2025 03:21
15 Jun 2025 01:15
13 Jun 2025 10:20